<$BlogRSDURL$> <body>
ARCHIVES

Links

Monday, October 31, 2005

Dear All,

We might not see each other too often now. At least not as much as we want to.
But that doesn't mean that I am free from any fault.
I might not write often to you guys, I didn't try hard enough to keep the relation going.
I'm sorry.
Let us start over. Forgive each other and start over.

Ied Mubarak.
Taqabalallahu minna wa minkum.

Saturday, March 12, 2005

New Look 

Okay, so here goes the new lay out of our blog guys. I'm sorry if there are some slacks, here and there, I've told you. I'm just a rookie myself.

It's a bit dark, but I'm looking for something that goes for everyone.

As always, please do comment.

Friday, March 04, 2005

Tuesdays With Morrie 

Yang namanya pelajaran, gak cuma bisa didapat di ruang kelas aja. Apalagi yang namanya pelajaran tentang kehidupan.

Buat seorang Mitch Albom, pelajaran tentang kehidupan yang bakal dia ingat seumur hidup adalah pelajaran yang diberikan mantan professornya di college dulu.
Bermula waktu pertama kali ketemu di musim semi tahun 1976, kelas pertama Mitch Albom dengan professor bernama Morris Schwartz. Seperti juga kita yang punya dosen favorit, begitulah Morrie buat Mitch Albom. Selanjutnya, Mitch mendaftar ke SETIAP kelas yang diajar oleh Morrie.

Setelah selesai kuliah, life goes on buat Mitch maupun Morrie. Morrie tetap dengan rutinitasnya. Mitch mulai mencari2 jalan hidupnya. Meniti karir di berbagai tempat sampai akhirnya menjadi seorang kolumnis sport di Detroit. Disibukkan dengan ambisinya meniti karir dan lupa akan janjinya ketika lulus, untuk tetap in contact dengan Morrie, sang professor favorit.

Sampai suatu hari Morrie divonis menginap penyakit amyotrophic lateral sclerosis (ALS) atau yang dikenal dengan Lou Gehrig's disease (simply karna si Lou Gehrig terkena penyakit ini). Penyakit ini menyerang tubuh perlahan (biasanya dari bawah), orang yang terkena penyakit ini akan kehilangan kontrol tubuhnya. Kehilangan kekuatan otot2nya, sehingga meskipun akhirnya orang itu tetap hidup, dia tidak bisa menyokong tubuhnya. Hidup selamanya di atas tempat tidur, makan dan minum dengan bantuan selang, dan selamanya tergantung pada orang lain. Bagi Morrie, keadaan seperti itu tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Morrie, yang gak menyerah begitu aja ke keadaan diliput salah satu talk show. Disitulah Mitch mendengar lagi nama Morrie, kabarnya. Dan dari situlah pelajaran2 itu mulai lagi.

Dari satu kebetulan ke kebetulan yang lainnya, Mitch mulai mengunjungi Morrie di rumahnya (walaupun dia kudu terbang dari Detroit ke Boston hanya untuk itu) setiap hari Selasa. Setiap kunjungan itu selalu diisi dengan diskusi2.


"The last class of my old professor's life took place once a week in his home, by a window in his study, when he could watch a small hibiscus plant shed it's pink flower. The class met on tuesdays. No books were required. The subject was the meaning of life. It was taught from experiences."
Taken from Tuesdays with Morrie, by Mitch Albom


Well guys. People always say we learn from past experiences. Dan menurut gw personally, kita bisa belajar bukan cuma dari pengalaman kita. Tapi juga pengalaman orang lain.

Just want to share you this good book. You should read it sometimes.

We came from the same class, same major. We share some of the professors, and maybe some of us had the same favourite professors. But do we share the same knowledge? The same experience? I bet we don't. So why don't we share??


A teacher affects eternity; he can never tell where his influence stops
-Henry Adams-

Friday, February 18, 2005

Oneng vs Menteri Keuangan 

Dua malam yang lalu gw menonton acara Lepas Malam, dengan bintang tamu si "Oneng" Rieke Diah Pitaloka dan Menteri Keuangan Jusuf Anwar. Seneng bisa melihat si Oneng di luar lingkungan Bajaj Bajuri. Soalnya di acara tersebut si Oneng mewakili masyarakat Indonesia, khususnya kalangan bawah, yang ingin berteriak, "kok bahan bakar harganya dinaekin lagi seh!!!!" (Berlawanan dengan suaminya, si Bajuri yang mengiklankan kampanye pemerintah untuk menaikkan bahan bakar)
Walaupun, sang Menteri menjawab kekesalan itu dengan pernyataan-pernyataan diplomatis, namun tidak mempan meredam semangat Oneng. Ketika si Oneng ditanya mengenai punya anak, ia-pun menjawab takut untuk punya anak, karena saat lahir, anaknya akan ikut menanggung utang negara sebesar Rp 7juta. Dan ia menambahkan, bahwa setiap anak Indonesia yang lahir, akan menanggung utang sebesar Rp 7juta tersebut. Wow!!
Sang Menteri masih tenang, dan sempat memberikan wejangan kepada para mahasiswa UI yang kebetulan menghadiri acara tersebut, bahwa tugas mahasiswa sebenarnya cuma tiga, yaitu: belajar, belajar, dan belajar. Oneng pun nyeletuk, "satu lagi, bayar SPP!! Sekarang SPP kan mahal." Para mahasiswa UI itupun tepuk tangan menyambut celetukan Oneng.

Powered ByaaaBLOGGER


Design By: MA98